LAPORAN PRAKTIKUM
KARAKTERISTIK BAHAN
PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
“Buah dan Sayur”
Asisten Praktikum :
Rudi Nata, S.Si
Disusun Oleh :
Chandra Januarinsan
J1A114065
TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN
UNUVERSITAS JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Buah
merupakan komoditi pangan yang masa simpan nya cukup pendek apabila berada atau
ditempatkan diruang terbuka. Hal ini dikarenakan, buah tetap mengalami
respirasi dan transpirasi setelah dipanen. Akibat dari pendeknya masa simpan
buah tersebut, banyak buah yang terbuang percuma. Selain proses respirasi dan
tranpirasi yang dapat memperpendek masa simpan buah yang memiliki kandungan air
tinggi juga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Untuk dapat
memperpanjang masa simpan buah tersebut harus diolah lebih lanjut.
Sayuran
merupakan bentuk turunan dari kata “sayur”, komponen pendamping nasi atau
pangan pokok lainnya. Sayuran adalah segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan
(termasuk jamur) yang ikut dimasak bersama sayur tersebut, segala sesuatu yang
dapat dimasak apabila dimakan secara segar itu biasanya disebut lalapan.
Dengan
dilakukan praktikum buah dan sayur agar mengetahui sifat fisik buah dan sayur
tersebut.
1.2
Tujuan
Untuk mengetahui
pengamatan sifat fisik buah dan sayur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sayuran adalah bagian tanaman yang dikonsumsi
beserta makanan utama. Bagian tanaman yang dikonsumsi bisa bagian daun, akar,
batang dan buah muda. Mengkonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A
dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklarifikasikan
sebagai tanaman hortikultura ( Syarif,rizal dan I.Aniez,1988).
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah
(ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum) yang masing-masing
mengandung sel telur. Setelah serbuk sari melekat dikepala putik serbuk sari
berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, dimana terjadi
persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang
berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada
tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma
sel telur dan sperma dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh
menjadi embrio, bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah,yang
disebut pericarp, tumbuh menjadi berdaging ( pada buah batu atau drupa ) atau
membentuk lapisan pelindung yang kering dank keras ( pada buah geluk atau nux
). Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji masak (Deptan,2011).
Buah apel, adalah salah satu buah yang sangat
berguna bagi kesehatan tubuh manusia. Buah ini dihasilkan dari pohon buah apel.
Apel juga mempunyai beragam warna kulit buahnya dan juga beragam manfaat
berkualitas tinggi yang berimplimentasikan kesehatan tubuh bagi masyarakat yang
mengkonsumsi.
Menurut Rahmayanti (2011), Selada adalah tumbuhan
sayur yang biasanya ditanam didaerah beriklim sedang maupun daerah tropika.
Kegunaan utamaadalah sebagai salad. Kandungan gizi setiap 1 pohon selada
mengandung 308mg kalsium; 113mg fosfor; 6,4mg besi; 41mg sodium; 1,198mg
potassium; 8,620 IU vitamin A; 1,8mg niacin; 82mg vitamin C; 7mg magnesium dan
1mg zinc. Ada 4 kelompok budidaya selada, yaitu:
1) Capitata,
selada kepala renyah (crisphead, iceberg) dan kepala mentega (butterhead)
2) Longifolia,
selada cos (romaine)
3) Crispa,
selada daun longgar
4) Asparagina,
selada batang
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum
kali ini yaitu timbangan, penggaris, jangka sorong, micrometer sekrup, pisau
dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu buah apel dan daun selada.
3.2 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 9 maret 2017 pukul 13:00 sampai dengan 15:00 di Laboratorium
Pengolahan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi.
3.3 Prosedur Kerja
a. Warna, Rasa dan Aroma
Diamati warna dan penampakan umum
semua bahan yang tersedia, khusus untuk buah dilakukan pencicipan untuk
mengetahui rasanya.
b. Bentuk
Digambarkan semua bahan yang
tersedia dan diberi keterangan secukupnya.
c. Berat
Ditimbang semua bahan yang telah
disediakan, dicatat berat masing-masing.
d. Ukuran
Diukur panjang, lebar dan tinggi
atau tebal masing-masing bahan dengan menggunakan penggaris, jangka sorong dan
micrometer sekrup.
e. Penampang melintang buah
Dipotong melintang masing-masing
buah, diamati dan digambarkan penampang melintang buah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
a.
Buah Apel
No.
|
Diameter (cm)
|
Panjang (cm)
|
Berat (gram)
|
Warna
|
1
|
7,67
|
7,04
|
198,62
|
Merah
|
2
|
7,33
|
7,03
|
187, 42
|
Merah sedikit kuning
|
3
|
7,66
|
6,83
|
199,74
|
Merah banyak kuning
|
b.
Daun
Selada
No.
|
Panjang
Utuh (cm)
|
Panjang
Daun (cm)
|
Diameter
(cm)
|
Berat
(gram)
|
Ketebalan
(mm)
|
warna
|
1
|
24,5
|
13,3
|
7,6
|
15,16
|
0,77
|
Hijau
|
2
|
26,8
|
14,5
|
11,3
|
22,57
|
0,78
|
Hijau
|
3
|
22,1
|
13,5
|
9,5
|
24,75
|
0,83
|
Hijau
|
c.
Aroma
-
Aroma yang ditimbulkan
dari buah apel wangi agak menyengat, baunya khas apel.
-
Berat yang tidak bisa
dimakan = 19,3 gram
-
Berat yang dikonsumsi =
179,32 gram
·
Persen buah yang bisa
dikonsumsi
= Apel 1 (berat kulit+berat biji) / berat utuh x 100%= 179,32 gram / 198,62 gram x 100%
= 90,28 %
d. Gambar
4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang didapat
pada buah apel diameter apel yang pertama 7,67 cm, Apel yang kedua 7,33 cm
sedangkan apel yang ketiga 7,66 cm. Aroma yang ditimbulkan apel setelah dibelah
memiliki aroma khas buah apel. Untuk persen buah yang bisa dimakan pada sampel
apel pertama hanya 90,28%.
Pada pengamatan sifat fisik buah dan
sayur diamati diameter, panjang, berat dan aroma (untuk buah). Pada pengamatan
ini dapat dilihat bahwa buah apel dan sayur selada diamati dengan spesifik,
buah apel dilihat dari berat, panjang, diameter hingga daging buah itu dan
sayur selada dilihat dari panjang sayur utuh, diameter, berat, ketebalan,
hingga panjang daunnya saja.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa pada pengamatan sifat fisik buah dan sayur adalah untuk
mengamati dan mengukur buah dan sayur secara spesifik dan seteliti mungkin dan
mengetahui pengukuran yang bisa dilihat dari buah dan sayur.
DAFTAR
PUSTAKA
Rahmayanti. 2011. Makalah Ilmu Bahan
Makanan: Sayuran dan Buahan. Banjarbaru (http: //www.kiosherbal.net//
manfaat-buah-dan-sayur/)
Syarief, rizal dan I. Aniez. 1988.
Pengetahuan Bahan Untuk Industri Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa: Jakarta.
LAMPIRAN
·
Apel
·
Selada













Tidak ada komentar:
Posting Komentar