Kamis, 30 Maret 2017

Laporan Praktikum Buah dan Sayur

LAPORAN PRAKTIKUM
KARAKTERISTIK BAHAN PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
“Buah dan Sayur”

Asisten Praktikum :
Rudi Nata, S.Si

Disusun Oleh :
Chandra Januarinsan
J1A114065


TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNUVERSITAS JAMBI
2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Buah merupakan komoditi pangan yang masa simpan nya cukup pendek apabila berada atau ditempatkan diruang terbuka. Hal ini dikarenakan, buah tetap mengalami respirasi dan transpirasi setelah dipanen. Akibat dari pendeknya masa simpan buah tersebut, banyak buah yang terbuang percuma. Selain proses respirasi dan tranpirasi yang dapat memperpendek masa simpan buah yang memiliki kandungan air tinggi juga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Untuk dapat memperpanjang masa simpan buah tersebut harus diolah lebih lanjut.
Sayuran merupakan bentuk turunan dari kata “sayur”, komponen pendamping nasi atau pangan pokok lainnya. Sayuran adalah segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak bersama sayur tersebut, segala sesuatu yang dapat dimasak apabila dimakan secara segar itu biasanya disebut lalapan.
Dengan dilakukan praktikum buah dan sayur agar mengetahui sifat fisik buah dan sayur tersebut.

1.2  Tujuan
Untuk mengetahui pengamatan sifat fisik buah dan sayur.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sayuran adalah bagian tanaman yang dikonsumsi beserta makanan utama. Bagian tanaman yang dikonsumsi bisa bagian daun, akar, batang dan buah muda. Mengkonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklarifikasikan sebagai tanaman hortikultura ( Syarif,rizal dan I.Aniez,1988).
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum) yang masing-masing mengandung sel telur. Setelah serbuk sari melekat dikepala putik serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, dimana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio, bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah,yang disebut pericarp, tumbuh menjadi berdaging ( pada buah batu atau drupa ) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dank keras ( pada buah geluk atau nux ). Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji masak (Deptan,2011).
Buah apel, adalah salah satu buah yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia. Buah ini dihasilkan dari pohon buah apel. Apel juga mempunyai beragam warna kulit buahnya dan juga beragam manfaat berkualitas tinggi yang berimplimentasikan kesehatan tubuh bagi masyarakat yang mengkonsumsi.
Menurut Rahmayanti (2011), Selada adalah tumbuhan sayur yang biasanya ditanam didaerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Kegunaan utamaadalah sebagai salad. Kandungan gizi setiap 1 pohon selada mengandung 308mg kalsium; 113mg fosfor; 6,4mg besi; 41mg sodium; 1,198mg potassium; 8,620 IU vitamin A; 1,8mg niacin; 82mg vitamin C; 7mg magnesium dan 1mg zinc. Ada 4 kelompok budidaya selada, yaitu:
1)      Capitata, selada kepala renyah (crisphead, iceberg) dan kepala mentega (butterhead)

2)      Longifolia, selada cos (romaine)

3)      Crispa, selada daun longgar
4)      Asparagina, selada batang












BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu timbangan, penggaris, jangka sorong, micrometer sekrup, pisau dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu buah apel dan daun selada.
3.2 Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 9 maret 2017 pukul 13:00 sampai dengan 15:00 di Laboratorium Pengolahan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi.
3.3 Prosedur Kerja
            a. Warna, Rasa dan Aroma
Diamati warna dan penampakan umum semua bahan yang tersedia, khusus untuk buah dilakukan pencicipan untuk mengetahui rasanya.
            b. Bentuk
Digambarkan semua bahan yang tersedia dan diberi keterangan secukupnya.
            c. Berat
Ditimbang semua bahan yang telah disediakan, dicatat berat masing-masing.


            d. Ukuran
Diukur panjang, lebar dan tinggi atau tebal masing-masing bahan dengan menggunakan penggaris, jangka sorong dan micrometer sekrup.
            e. Penampang melintang buah
Dipotong melintang masing-masing buah, diamati dan digambarkan penampang melintang buah.















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1       Hasil Pengamatan
            a. Buah Apel
No.
Diameter (cm)
Panjang (cm)
Berat (gram)
Warna

1
7,67
7,04
198,62
Merah
2
7,33
7,03
187, 42
Merah sedikit kuning
3
7,66
6,83
199,74
Merah banyak kuning
b.      Daun Selada
No.
Panjang Utuh (cm)
Panjang Daun (cm)
Diameter (cm)
Berat (gram)
Ketebalan (mm)
warna
1
24,5
13,3
7,6
15,16
0,77
Hijau
2
26,8
14,5
11,3
22,57
0,78
Hijau
3
22,1
13,5
9,5
24,75
0,83
Hijau

c.       Aroma
-          Aroma yang ditimbulkan dari buah apel wangi agak menyengat, baunya khas apel.
-          Berat yang tidak bisa dimakan = 19,3 gram
-          Berat yang dikonsumsi = 179,32 gram



·         Persen buah yang bisa dikonsumsi
= Apel 1 (berat kulit+berat biji) / berat utuh x 100%
          = 179,32 gram / 198,62 gram x 100%
          = 90,28 %

d.      Gambar


         

4.2 Pembahasan
            Dari hasil praktikum yang didapat pada buah apel diameter apel yang pertama 7,67 cm, Apel yang kedua 7,33 cm sedangkan apel yang ketiga 7,66 cm. Aroma yang ditimbulkan apel setelah dibelah memiliki aroma khas buah apel. Untuk persen buah yang bisa dimakan pada sampel apel pertama hanya 90,28%.
            Pada pengamatan sifat fisik buah dan sayur diamati diameter, panjang, berat dan aroma (untuk buah). Pada pengamatan ini dapat dilihat bahwa buah apel dan sayur selada diamati dengan spesifik, buah apel dilihat dari berat, panjang, diameter hingga daging buah itu dan sayur selada dilihat dari panjang sayur utuh, diameter, berat, ketebalan, hingga panjang daunnya saja.

















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada pengamatan sifat fisik buah dan sayur adalah untuk mengamati dan mengukur buah dan sayur secara spesifik dan seteliti mungkin dan mengetahui pengukuran yang bisa dilihat dari buah dan sayur.













DAFTAR PUSTAKA

Deptan. 2011. Sayuran (www.deptan.go.id)             diakses pada hari minggu, 19 Maret 2017
Rahmayanti. 2011. Makalah Ilmu Bahan Makanan: Sayuran dan Buahan. Banjarbaru (http: //www.kiosherbal.net// manfaat-buah-dan-sayur/)
Syarief, rizal dan I. Aniez. 1988. Pengetahuan Bahan Untuk Industri Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa: Jakarta.













LAMPIRAN

·                  Apel
     





·                  Selada






   





  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar